Tuhan yang
maha genius pencipta segala, tak ada kekurangan kecuali untuk hambanya, berjuta
bahkan bermiliar rasa tercipta, lewat cinta misalnya yang konon katanya jika
dua insan saling cinta maka akan hadir berjuta rasa yang sulit di jelaskan walau
dengan rangkaian kata.
Realistisnya
‘Jatuh Cinta’ tak pernah selalu mulus seperti keinginan dan apa yang selalu
dibayangkan, mengapa ? entahlah karena cinta sama halnya dengan misteri yang
ada dalam alam semesta. Cinta seperti kata magic yang bisa membuat berubah
seseorang.
Faktanya
terlalu banyak kata untuk mengartikan cinta hingga mengabaikan soal rasa bahkan
membohongi diri dengan sejuta kata ‘Aku Cinta Dia’.
Berbicara
soal Negara kesatuan republik Indonesia dengan berjuta rakyat yang ada, yang
terdiri dari anak kecil, orang tua bahkan remaja dengan sejuta rasa dan ide
liar di dalamnya, entah rasa yang terlalu besar atau kebiasaan saat ini yang
menjadi berlebihan dalam menanggapi rasa yang di beri nama cinta.
Oke sudah
cukup untuk basa-basinya, kali ini tema besar yang akan dibahas adalah cinta,
oke buat yang bosen ngomongin cinta, silahkan pindah ke bacaan lainnya, ini
Negara demokratis gue juga demokratis jadi ngga akan memaksa, tulisan ini
sifatnya adalah suatu pemikiran dari sudut pandang gue soal cinta karena tiap
orang punya sudut pandang yang berbeda jadi tidak memungkiri ada yang ngga suka
atau ngga ngerti sama isi tulisan gue ini.
Saat ini gue
akan ngebahas soal lebaynya cinta pada sinetron di layar kaca, iya cinta, iya
sayang, iya sayang banget, Cuma pake kadarnya gitu loh realistis! Ngga ada yang
mulus soal yang namanya cinta!
Entah kenapa
sinetron makin hari makin aneh aja ngerusak makna cinta, membuat otak manusia
rusak dengan penuh khayalan yang menggiurkan.
Seorang cowo
jatuh sakit sepertinya menderita penyakit yang mematikan, (saat ini di dalam
kamar rumah sakit) Cowonya sekarang di rumah sakit, ada cewe atau ya pacarnya
gitu deh, ada pak ustad juga, ya mungkin dikira cewenya itu si pacar kesurupan
atau gimana terserahlah (menurut gue aja sih), si cowo terbaring lemah tak
berdaya, sepertinya waktunya tinggal sebentar lagi, pak ustad sudah khawatir
tanpa terkecuali pacarnya, sepertinya cowonya punya kata-kata terakhir.
“A…A…..A….A”
Ucap si cowo masih dengan terbata-bata
“kamu mau
ngomong apa sayang ?” tanya si cewe dengan khawatir
“A…..
A..A….AA” Ucap si cowo masih terbata-bata
“Saya bantu
mungkin ini sudah waktunya, A..A…ASHADU ALLA ILLAH HA” Ucap Pak Ustad bermaksud
untuk membantu
Si cowo
menggeleng pertanda bukan itu yang ingin iya ucapkan
“loh bukan
tohh, masyaallah A.A..A.A… ALLAH ?” Tanya pak Ustad
Kembali si
cowo menggeleng pertanda bukan itu yang ia maksud, pak ustad kembali bingung
bukan kata-kata tadi yang ingin di ucapkan
“A…AA..AAA…A….”
Kembali si cowo masih berusaha
“A…A…A…A…AAAA
AI LOP YU!” Ucap si cowo yang kemudian mati
Pak usatad
geleng-geleng “anak muda jaman sekarang, kirain ASHADU kaga taunye AI LOP YU
hadeh”
Si cewe
tersenyum, pak usatad pergi meninggalkan ruang rumah sakit, si cowo di siksa di
alam kubur, tamat!
(Buat
informasi, yang berperan sebagai pak ustad itu gue, sutradaranya juga gue)
Gila itu
udah mau mati gitu malaikat pencabut nyawa udah mondar mandir senyum senyum
sendiri ngeliatin, masih aja kepikiran buat ngomong gitu, ya mungkin kalian
pernah liat adegan seperti apa yang gue ceritain di atas yang ngga sama persis
pastinya.
Jangankan
pak ustad yang kaget, gue kalo jadi malaikatnya juga pasti cengo “gile nih
orang gue udah siap-siap masih sempet-sempetnye make bilang ai lop yu bukannye
sahadat, wah kaga ada takut-takutnya nih orang” pikir gue yang jika saat itu
gue jadi malaikatnya.
Mengapa ?
iya Love is Blind Cuma coba deh seimbangin antara otak dan hati, gunakan sesuai
dengan fungsinya masing-masing, untuk yang sedang jatuh cinta satu pesan dari
gue bebas mau di dengerin atau ngga, coba untuk tidak membiarkan salah satu
organ menguasai baik itu otak atau hati, “bicara cinta otak mana ngerti, ini
urusan hati!” ya memang urusan Hati tapi bukannya otak harus tau mana yang
benar dan salah dalam urusan Hati, otak memiliki hak untuk mengerti.
“Untuk yang punya hati coba deh jangan saling menyakiti karena balasnya bisa sesal dan sakit yang bertubi-tubi”
1 komentar:
Waaaaaa ngena!!!:")
Posting Komentar